KELOMPOK 3
Rapid Aplication Development (RAD)
1. Pengertian RAD
Rapid Aplication Development (RAD) adalah
sebuah proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan
siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi
“kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat
dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika
kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan
menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat
pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).Rapid
Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup
yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan
mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil
yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2002). RAD merupakan
gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik
pengembangan joint application untuk
mempercepat pengembangan sistem/aplikasi (Bentley, 2004). Dari
definisi-definisi konsep RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi
dengan menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif
lebih cepat.
2. Sejarah RAD
Rapid Application Development ( RAD
) adalah istilah awalnya digunakan untuk menggambarkan proses pengembangan
perangkat lunak pertama kali dikembangkan dan berhasil digunakan selama
pertengahan 1970-an oleh Sistem Pusat Pengembangan New York Telephone Co di
bawah arahan Dan Gielan. Setelah serangkaian implementasi sangat berhasil dari
proses ini, Gielan kuliah secara ekstensif di berbagai forum pada metodologi ,
praktek, dan manfaat dari proses ini.
RAD melibatkan pengembangan dan
pembangunan prototipe iteratif . Pada tahun 1990 , dalam buku RAD, Rapid
Application Development, James Martin didokumentasikan penafsirannya tentang
metodologi. Baru-baru ini, istilah dan singkatan yang telah datang untuk
digunakan dalam lebih luas, pengertian umum yang mencakup berbagai metode yang
bertujuan untuk mempercepat pengembangan aplikasi, seperti penggunaan kerangka
perangkat lunak dari berbagai jenis, seperti kerangka kerja aplikasi web.
Pengembangan aplikasi yang cepat merupakan
respon terhadap proses yang dikembangkan pada 1970-an dan 1980-an, seperti
Structured Sistem Metode Analisis dan Desain dan model Waterfall lainnya. Satu
masalah dengan metodologi sebelumnya adalah bahwa aplikasi begitu lama untuk
membangun bahwa persyaratan telah berubah sebelum sistem itu selesai, sehingga
sistem tidak memadai atau bahkan tidak dapat digunakan. Masalah lain adalah
asumsi bahwa persyaratan metodis tahap analisis saja akan mengidentifikasi
semua persyaratan penting. Membuktikan fakta bahwa ini adalah jarang terjadi,
bahkan untuk proyek-proyek dengan profesional yang sangat berpengalaman di
semua tingkatan.
Dimulai dengan ide-ide dari Brian
Gallagher, Alex Balchin, Barry Boehm dan Scott Shultz, James Martin
mengembangkan pendekatan pengembangan aplikasi yang cepat selama tahun 1980 di
IBM dan akhirnya diresmikan itu dengan menerbitkan sebuah buku pada tahun 1991,
Rapid Application Development.
3. Unsur-unsur model RAD
Rapid Aplication
Development memiliki banyak unsurunsur yang membuat sebuah metodologi yang unik
termasuk prototyping, iterative development, time boxing, team members,
management approach, dan RAD tools.
a.
Prototyping
Sebuah aspek
kunci dari RAD adalah pembangunan prototipe untuk tujuan membangkitkan kembali
desain untuk kebutuhan pengguna. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah fitur
ringan yang hasil akhirnya dalam jumlah pendek dengan waktu yang memugkinkan.
Prototipe awal berfungsi sebagai bukti konsep untuk klien, tetapi lebih penting
berfungsi sebagai titik berbicara dan alat untuk kebutuhan pemurnian.
Mengembangkan prototipe cepat dicapai dengan Computer Aided Engineering CASE
tools Software yang berfokus pada menangkap persyaratan, mengkonversi mereka ke
model data, mengubah model data ke database, dan menghasilkan kode semua dalam
satu alat. CASE tools populer di 80an dan awal 90an, tetapi sebagai teknologi
telah berubah (dan COBOL telah menjadi usang) beberapa alat mengambil
keuntungan penuh dari potensi penuh dari teknologi KASUS alat. Perusahaan
rasional adalah yang paling terkenal meskipun prototipe potensi pembangkitnya
terbatas. Pada Otomatis Arsitektur produk cetak biru kami 3 berfokus pada
peningkatan tingkat aplikasi enterprise web yang berfungsi sebagai prototipe
karena kecepatan yang mereka dapat diciptakan (dalam menit).
b.
Iterative Development
Iterative
Development berarti menciptakan versi yang lebih fungsional dari sebuah sistem
dalam siklus pembangunan pendek. Setiap versi ditinjau dengan klien untuk menghasilkan
persyaratan untuk membuat versi berikutnya. Proses ini diulang sampai semua
fungsionalitas telah dikembangkan. Panjang ideal iterasi adalah antara satu
hari (yang lebih dekat dengan Metodologi Agile) dan tiga minggu. Setiap siklus pengembangan
memberikan pengguna kesempatan untuk memberikan umpan balik, memperbaiki
persyaratan, dan kemajuan melihat (dalam pertemuan sesi fokus grup). Hal ini
akhirnya pembangunan berulang yang memecahkan masalah yang melekat dalam metodologi
fleksibel dibuat pada 1970an.
c.
Time boxing
Time boxing
adalah proses menunda fitur untuk versi aplikasi di masa mendatang untuk
melengkapi versi saat ini sebagai ketepatan waktu.Ketepatan waktu merupakan aspek
penting dari RAD, karena tanpa itu ruang lingkup dapat mengancam untuk memperpanjang
iterasi pembangunan, sehingga membatasi umpan balik dari klien, meminimalkan
manfaat dari pembangunan berulang, dan berpotensi mengembalikan proses kembali
ke pendekatan metodologi air terjun.
d.
Team Member
Metodologi RAD
merekomendasikan penggunaan tim kecil yang terdiri dari anggota yang berpengalaman,
serbaguna, dan motivasi yang mampu melakukan peran ganda. Sebagai klien
memainkan peran penting dalam proses pembangunan, sumber daya klien khusus
harus tersedia selama awal Joint Application Development (JAD) sesi serta Focus
Group Sessions dilakukan pada akhir siklus pengembangan. Pengembangan tim (juga
dikenal sebagai SWAT atau Skilled Workers with Advance 4 Tools) idealnya harus
memiliki pengalaman di Rapid Application Development dan harus memiliki
pengalaman dengan Computer Aided Software Engineering.
Pendekatan
manajemen Aktif dan manajemen yang terlibat sangat penting untuk mengurangi
risiko siklus pengembangan diperpanjang, kesalahpahaman klien, dan melebihi
tenggat waktu. Di atas manajemen semua harus kuat dan konsisten dalam keinginan
mereka untuk menggunakan metodologi Rapid Application Development. Selain
menegakkan waktu yang ketat, manajemen harus fokus pada pemilihan anggota tim,
motivasi tim, dan pada kliring hambatan birokrasi atau politik.
e.
RAD Tools
Salah satu
tujuan utama dari metodologi Rapid Application Development yang dikembangkan
oleh James Martin pada tahun 1980an adalah untuk memanfaatkan teknologi terbaru
yang tersedia untuk mempercepat pembangunan. Jelas teknologi tahun 1980 sudah
kuno, tetapi fokus RAD tentang alat terbaru adalah sama pentingnya hari ini
seperti ketika metodologi awalnya diciptakan.
4. Penerapan Model RAD
Model
RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai
dengan menerapkan :
1. Component
based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural).
2. Penekanan
pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
3. Pembangkitan
kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple
team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak
sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang
dibangun. Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisis kebutuhan telah
lengkap dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan secara
lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model
RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang
ditempuh model ini sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat.
Sistem
dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang
hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak
tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai
dengan pembagian modul sistem.
5. Fase-Fase
Model RAD
Bussiness Modeling
Aliran informasi di antara fungsi-fungsi
bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut : Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang
dimunculkan? Siapa yang memunculkannya? Ke mana informasi itu pergi? Siapa
yang memprosesnya?
Data Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan
sebagai bagian dari fase bussiness modeling disaring ke dalam serangkaian
objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik
masing-masing objek didefinisikan dan hubungan antara objek-objek tersebut
didefinisikan.
Prosess Modeling
Objek data yang telah didefinisikan di
dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang
perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan
untuk menambah, memodifikasi, menghapus atau mendapatkan kembali sebuah objek
data.
Aplication Generation
RAD mengasumsikan pemakaian
teknik generasi keempat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan
bahasa pemrograman general yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja
untuk mamakai lagi komponen program yang ada atau menciptakan komponoen yang
bisa dipakai lagi. Pada semua kasus, alat-alat bantu otomatis dipakai untuk
memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
Testing and Turnover
Karena proses RAD menekankan pada
pemakaian kembali , banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi
keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua
interface harus dilatih secara penuh.
. Sesuai dengan metodologi RAD
menurut Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi
dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.
1) Requirements Planning (Perencanaan
Syarat-Syarat)
Dalam fase
ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan
aplikasi atau sistem serta untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi
yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah
menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan
sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan
selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2010).
2) RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki
yang bisa digambarkan sebagai workshop.
Penganalisis dan dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan
representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat
dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan
dikembangkan. Selama workshop desain
RAD, pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki
modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila sorang
pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang berpengalaman, Kendall
menilai bahwa usaha kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada
tingkat terakselerasi (Kendall, 2010).
3) Implementation (Implementasi)
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja
dengan para pengguna secara intens selama workshop dan
merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah
aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring,
sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan
kepada organisasi (Kendall, 2010).
6. Perbandingan RAD dengan Metode Lain
6.1
Perbandingan Dengan Metode Tradisional
Sebagai gambaran umum, pengembangan
aplikasi berarti mengembangkan aplikasi pemrograman yang bervariasi dari
pemrograman umum dalam arti bahwa ia memiliki tingkat yang lebih tinggi dari
kewajiban, termasuk untuk kebutuhan menangkap dan pengujian. Pada 1970an, Rapid
Application Development muncul sebagai respon mengerikan untuk proses nontangkas,
seperti model Waterfall. Pengembang perangkat lunak menghadapi masalah waktu
dengan metodologi sebelumnya sebagai aplikasi begitu lama untuk membangun bahwa.spesifikasi
persyaratan diubah oleh sistem waktu itu selesai. Dengan demikian, metodologi tersebut
sering mengakibatkan sistem tidak dapat digunakan.
Metodologi RAD adalah dalam jangkauan
hampir semua orang sebagai generator kode, alatalat visual seperti VB, Visual C
+ + dan CASE tool seperti Rational Rose didasarkan pada teknik RAD saja. Jika
Anda merancang aplikasi dengan Rational Rose, kode dapat secara otomatis
dihasilkan dalam bahasa seperti C + +, VC + + atau VB. Sebagai contoh sederhana,
jika Anda telah menggunakan alat alat seperti MS FrontPage maka itu kembali alat
RAD. Berikut ini gambar perbandingan antara metode RAD dengan metode
Trdisional.
Gambar 1 Perbandingan RAD dengan metode
Tradisional
Pada gambar 1 menggambarkan perbedaan
dari metode tradisonal dengan metode RAD. Untuk tahap tradisonal mengacu pada
urutan tahaptahap SDLC. Pada RAD Tahap pertama langsung membuat analisis dan
design, lalu langsung ketahap siklus prototyping yaitu membangun, memperhalus
dan mendemonstrasikannya. Itu akan mempercepat proses dalam pembuatan suatu
project. RAD memang lebih cepat dari Waterfall. Jika kebutuhan dan batasan
project sudah diketahui dengan baik. Juga jika proyek memungkinkan untuk
dimodularisasi.
6.2 Metodelogi RAD mengunakan
Prototyping dan Throwaway Prototyping
Gambar 2 RAD menggunakan Prototyping 8
Karena Keunggulan metode ini
menggabungkan teknik SDLC, Prototyping, teknik joint application development
(JAD) dan computer aided software engineering (CASE Tools) yang bertujuan untuk
membuat system dalam waktu singkat ( kurang dari 6 bulan ). Pada gambar 2
diatas Metodologi prototyping melakukan analisis, desain dan implementasi secara
bersamaan untuk menghadirkan sebuah sistem dengan skala kecil dalam fungsi minimal
kemudian di review oleh user untuk dilakukan proses development secara berulang
hingga menghasilkan sebuah system.
6.3
Menggunakan Throwaway Prototyping Methodologies
Gambar 3 RAD
Menggunakan Throwaway Prototyping Methodologies
Untuk gambar 3 adalah metode Throwaway
Prototyping, pada metodologi ini Analisa dilakukan lebih mendalam, prototype
dibuat dan ditest, pengalaman yang diperoleh dari latihan ini digunakan untuk
membuat produk finalnya, tetapi prototypenya sendiri dibuang.
7. Kelebihan Penggunaan Model RAD
·
Dimungkinkan dalam proses pembuatan membutuhkan waktu
yang sangat singkat (60-90 hari)
·
Menghemat biaya, karena penekannya adalah penggunaan
komponen-komponen yang sudah ada
·
RAD menggunakan kembali komponen-komponen yang sudah
ada, maka beberapa komponen program sudah diuji sehingga kita dapat melakukan
penghematan waktu dalam uji coba
8. Kekurangan Penggunaan Model RAD
Seperti semua proses model yang lain, pendekatan RAD
memiliki kekurangan-kekurangan sebagi berikut:
·
Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan
sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik.
·
RAD menuntut pengembangan dan pelanggan yang memiliki
komitmen di dalam aktifitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah
sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut
tidak ada, proyek RAD akan gagal. RAD menekankan perkembangan komponen program
yang bisa dipakai kembali. Reusable menjadi batu pertama teknologi objek
dan ditemui di dalam proses rakitan komponen
·
Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila
sistem tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada
RAD akan menjadi sangat problematis.
·
RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya
tingggi. Hal ini terjadi bila sebuah aplikasi baru memforsir teknologi baru
atau bila perangkat lunak baru membutuhkan tingkat interoperabilitas yang
tinggi dengan program komputer yang ada